Rangkong Papan

Sumber gambar: http://imgarcade.com/1/rangkong/

Rangkong Papan memiliki nama ilmiah adalah Buceros bicornis merupakan spesies burung yang besar di keluarga burung Bucerotidae. Burung ini memiliki tanduk yang cukup besar yang berada di atas paruh besarnya. Warna kulit muka burung ini yaitu berwarna hitam dan lehernya berwarna kuning kecoklatan, Bulu ekor burung ini yaitu Putih dan mempunyai garis hitam tebal di tengah

Sumber gambar: https://imornesia.wordpress.com/2013/02/19/taman-nasional-gunung-leuser/

Ciri-ciri:
- Panjang burung tersebut sekitar 160 cm
- Warna bulu hitam
- Warna tanduk kuning-hitam
- Warna mata burung betinanya yaitu biru, sedangkan jantannya berwarna merah

Habitat:
Habitat burung Rangkong Papan yaitu hutan tropis yang berada di India, RRC, Indocina, Nepal, Bhutan, Semenanjung Malaysia dan Pulau Sumatera, Indonesia. Rangkong Papan biasa tinggal di dalam lubang-lubang pohon tetapi Rangkong betina biasa menutupi lubang tersebut dengan bersama dengan anaka-anaknya, sampai anaknya dewasa, biasanya Rangkong tinggal di pohon yang berdiameter lebih dari 45 cm

Sumber gambar: http://chirpstory.com/li/26968

Makanan:
Rangkong Papan menyukai buah-buahan, hewan berukuran kecil, burung, serangga dan reptil. Tak jarang juga Rangkong Papan memakan Kelelawar, Tikus bahkan Ular

Reproduksi:
Rangkong Papan dapat mengeluarkan telur sampai 6 butir dalam sekali melahirkan. Rangkong Papan akan mengerami anaknya 23 sampai 42 hari setelah anaknya menetas

Read More

Babirusa

Sumber gambar: http://blog.nature.org/science/2014/02/11/babirusa-conserving-the-bizarre-pig-of-the-sulawesi-forest/

Babirusa merupakan hewan endemik Indonesia ini memiliki nama latin Babyrousa babyrussa dan hewan ini memiliki taring yang cukup panjang yang terletak di mulutnya itu. Babirusa mirip dengan Jenis babi liar yang lain dan Babirusa dapat ditemukan di Sulawesi, Pulau Togjan, Malenge, Sula, Buru dan sekitar pulau Maluku. Meskipun tampang Babirusa sangat menyeramkan tetapi hewan ini lebih suka menghindari perkelahian tetapi tak jarang dari mereka akan menyerang hewan yang menurut mereka akan membahayakan mereka atau terancam. Hewan ini lebih suka menyendiri

Sumber gambar: http://true-wildlife.blogspot.co.id/2011/04/babirusa.html

Ciri-ciri:
- Panjang Babirusa sekitar 87-106 cm
- Tinggi Babirusa sekitar 65-80 cm
- Berat Babirusa sekitar 90 kg
- Babirusa memiliki taring mencuat ke atas yang digunakan melindungi matanya dari duri rotan
- Babirusa hanya bisa bertahan hidup hingga 24 tahun

Habitat:
Habitat babirusa berada pada hutan hujan tropis di tepi-tepi sungai ataupun kolam yang tertutup vegetasi

Sumber gambar: http://www.naturephoto-cz.com/buru-babirusa-photo-12519.html

Makanan:
Babirusa merupakan hewan yang omnivora atau suka memakan semua jenis makanan, makanan babirusa biasanya berupa daun, akar, buah, hewan invertebrata dan hewan kecil vertebrata

Reproduksi:
Masa kehamilan babirusa betina berkisar 125 sampai 150 hari, dan biasanya babirusa dapat melahirkan satu sampai dua ekor dalam sekali melahirkan. Tetapi sang betina hanya bisa melahirkan sekali selama setahun.

Read More

Monyet Ekor Babi

Sumber gambar: http://twicsy.com/i/9Lgwrc

Monyet Ekor Babi adalah hewan primata yang berasal dari Indonesia yang memiliki nama latin Simias concolor yang senang bermain di dahan-dahan pohon, tetapi hewan ini sudah jarang sekali untuk dilihat karena populasinya yang sangat sedikit. Monyet Ekor Babi mempunyai nama lain yaitu Simakobu ini biasa ditemukan di daerah Pulau Sipora, Pagai Utara, dan Pagai Selatan, dan di pulau Siberut. Kenapa Monyet ini disebut dengan Monyet Ekor Babi,ya?

Jawabannya yaitu karena monyet ini memiliki ekor yang pendek seperti pada gambar diatas.

Ciri-ciri:

- Panjang ekor Simakobu sekitar 14-15 cm

- Warna Simakobu yaitu Abu-abu gelap atau coklat muda 

Simakobu Jantan:

- Panjang Simakobu Jantan sekitar 490-550 mm

- Berat sekitar 8,7 kg

Simakobu Betina:

- Panjang Simakobu betina sekitar 460-550 mm

- Berat sekitar 7,1 kg

Sumber gambar: http://alamendah.org/2011/08/23/monyet-ekor-babi-atau-simakobu-primata-paling-langka/

Habitat:

Habitat Simakobu pada awalnya berada di sekitar Kepulauan Mentawai saja. Simakobu menyukai daerah Hutan rawa dan hutan dataran rendah tak jarang juga Simakobu dapat ditemukan di hutan Primer di lereng bukit.

Makanan:

Simakobu menyukai dedaunan dan ada juga menyukai buah-buahan seperti monyet-monyet pada umumnya

Sumber gambar: http://wikimapia.org/18404472/Siberut-National-Park

Reproduksi:

Simakobu atau Monyet Ekor Babi bereproduksi dengan cara beranak, bulan-bulan Simakobu biasa bereproduksi yaitu sekitar Juni hingga Juli

 

Read More